Mengenal Tizen OS, Sistem Operasi dari Samsung

Sistem Operasi Tizen

Sistem operasi adalah tulang punggung dari perangkat digital yang kita gunakan sehari-hari. Mungkin nama-nama seperti Android, iOS, atau Windows sudah sangat akrab di telinga kita. Tapi di balik dominasi raksasa itu, ada satu nama yang pernah mencuri perhatian dunia teknologi karena keunikan dan ambisinya untuk menjadi alternatif yang lebih fleksibel dan open-source, yaitu Tizen OS.

Meski tak setenar Android, Tizen adalah sistem operasi yang layak untuk dikenali lebih dalam. Bukan hanya karena dia adalah proyek hasil kolaborasi antara raksasa industri teknologi dunia, tapi juga karena pernah menjadi harapan bagi produsen untuk keluar dari ketergantungan terhadap sistem operasi tertentu. Mari kita bahas apa itu Tizen OS, apa peran pentingnya, dan kenapa sistem ini masih layak dibicarakan sampai sekarang?

Asal Usul Tizen OS

Tizen bukanlah produk yang muncul secara tiba-tiba. Sistem operasi ini merupakan kelanjutan dari beberapa proyek open-source sebelumnya, salah satunya MeeGo yang dikembangkan oleh Intel dan Nokia. Namun, setelah Nokia memutuskan fokus ke Windows Phone, kelanjutan MeeGo tak menentu. Dari situlah, Tizen lahir sebagai penerus semangat open-source dan fleksibilitas sistem operasi berbasis Linux.

Tizen dikembangkan oleh Linux Foundation dan disponsori oleh konsorsium industri teknologi besar, termasuk Samsung dan Intel. Samsung menjadi pemain paling aktif dalam pengembangan dan implementasinya, membuat Tizen menjadi sistem operasi yang identik dengan produk-produk Samsung di kemudian hari.

Apa Itu Tizen OS?

Tizen OS adalah sistem operasi berbasis Linux dengan kode sumber terbuka (open-source). Tujuannya adalah memberikan fleksibilitas bagi produsen perangkat keras dalam mengembangkan produk tanpa terlalu bergantung pada lisensi sistem operasi pihak ketiga. Tizen bisa digunakan di berbagai jenis perangkat, mulai dari smartphone, smart TV, wearable, hingga perangkat IoT.

Yang membuat Tizen unik adalah kemampuannya sebagai sistem operasi yang modular dan ringan. Ini berarti Tizen dapat diadaptasi sesuai kebutuhan, entah itu untuk smartwatch yang hemat daya, TV pintar dengan antarmuka kaya grafis, atau bahkan mobil pintar dengan sistem infotainment khusus.

Perangkat yang Pernah Menggunakan Tizen

Meskipun Tizen belum pernah benar-benar menggoyang dominasi Android atau iOS di pasar global smartphone, sistem operasi ini sempat digunakan di beberapa perangkat populer:

  1. Smartphone Tizen
    Samsung sempat meluncurkan beberapa smartphone berbasis Tizen, seperti Samsung Z1, Z2, dan Z3. Pasar utama mereka adalah negara-negara berkembang, seperti India dan Bangladesh, yang membutuhkan ponsel pintar dengan harga terjangkau namun tetap berkualitas.
  2. Smartwatch Samsung
    Tizen paling berhasil justru di perangkat wearable. Seri Galaxy Watch generasi awal menggunakan Tizen dan mendapat pujian karena hemat daya dan memiliki antarmuka yang responsif. Banyak pengguna smartwatch Samsung bahkan lebih menyukai Tizen ketimbang Wear OS saat itu.
  3. Smart TV Samsung
    Hingga saat ini, Tizen masih menjadi sistem operasi andalan di sebagian besar smart TV buatan Samsung. Ini adalah implementasi paling luas dan sukses dari Tizen dalam skala global.
  4. Perangkat IoT dan Mobil Pintar
    Tizen juga dirancang untuk perangkat Internet of Things (IoT) dan sistem infotainment mobil. Meski tak sepopuler di TV dan smartwatch, Samsung telah menyematkan Tizen di beberapa produk kulkas pintar, AC, dan mobil yang bekerja sama dengan merek otomotif tertentu.

Kelebihan Tizen OS Dibanding Sistem Operasi Lain

Walau tidak dimaksudkan untuk membandingkan langsung, ada beberapa hal yang membuat Tizen OS punya keunikan tersendiri:

  • Open-source sepenuhnya
    Pengembang atau produsen bebas memodifikasi Tizen sesuai dengan kebutuhan perangkat mereka tanpa terikat lisensi ketat.
  • Ringan dan efisien
    Tizen dirancang untuk berjalan di perangkat dengan spesifikasi rendah sekalipun. Inilah yang membuatnya cocok untuk smartphone entry-level dan perangkat wearable.
  • Mendukung banyak jenis perangkat
    Tidak seperti Android yang awalnya hanya dirancang untuk ponsel, Tizen sejak awal sudah ditujukan untuk berbagai platform, termasuk TV, mobil, dan IoT.
  • Integrasi penuh dengan ekosistem Samsung
    Karena dikembangkan dan digunakan langsung oleh Samsung, Tizen memiliki dukungan ekosistem yang cukup baik, terutama untuk TV dan wearable.

Mengapa Tizen Gagal di Smartphone Tapi Sukses di Perangkat Lain?

Kesuksesan Tizen sebagai sistem operasi smartwatch dan TV kontras dengan perannya di dunia smartphone. Salah satu alasan utamanya adalah ekosistem aplikasi. Pengguna ponsel sangat tergantung pada aplikasi pihak ketiga. Sayangnya, Tizen tidak punya cukup daya tarik untuk menarik developer membuat versi khusus aplikasi mereka.

Ketiadaan aplikasi populer seperti WhatsApp, Instagram, atau YouTube (secara resmi) di smartphone Tizen membuat pengguna cepat beralih ke Android. Tapi di smartwatch atau TV, pengguna lebih fokus pada fungsi dasar dan antarmuka, yang membuat Tizen justru bersinar di sana.

Apakah Tizen Sudah Mati?

Tidak. Meski Samsung telah berpindah menggunakan Wear OS untuk jam tangan pintarnya mulai Galaxy Watch 4, Tizen masih aktif dikembangkan. Sistem operasi ini masih digunakan di jutaan unit smart TV Samsung dan terus diperbarui setiap tahunnya.

Selain itu, Tizen juga tetap relevan di dunia perangkat IoT, yang semakin berkembang pesat. Samsung menggunakan platform ini untuk menyatukan semua perangkat rumah pintar dalam satu ekosistem, seperti kulkas yang bisa terhubung ke TV dan smartphone.

Masa Depan Tizen OS

Tizen mungkin tidak menjadi sistem operasi mainstream di pasar smartphone global, tapi posisinya tetap penting. Di balik layar, Tizen memainkan peran vital sebagai sistem operasi fleksibel untuk ekosistem produk Samsung. Bahkan ke depan, dengan tren smart home dan smart device yang semakin populer, Tizen punya peluang tumbuh di ceruk pasar yang tidak digarap oleh Android atau iOS.

Apalagi, Samsung kini gencar mendorong ekosistem SmartThings, yang mengandalkan interoperabilitas perangkat. Dan Tizen menjadi bagian penting dalam mewujudkan visi “Connected Living” mereka.

Penutup

Tizen OS adalah contoh nyata bahwa sistem operasi tak selalu harus berjuang melawan Android atau iOS di pasar smartphone agar bisa disebut sukses. Dengan kekuatan pada modularitas, efisiensi, dan dukungan dari raksasa seperti Samsung, Tizen membuktikan diri sebagai pemain tangguh di dunia teknologi, terutama pada perangkat smart TV, wearable, dan IoT.